1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 - Forum Berbagi Aksi Nyata
BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
BUDAYA
POSITIF DI SEKOLAH
Filosofis
pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada
pada diri anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Seorang
guru memiliki peran untuk membangun atau mewujudkan budaya positif di sekolah.
Budaya positif ini merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan
universal yang diterapkan di sekolah.
Dalam
penerapannya, budaya positif diawali dengan pembiasaan-pembiasaan untuk menumbuhkan
lingkungan yang positif baik di kelas maupun sekolah pada umumnya. Bagaimana seorang
guru di sekolah dalam menggerakkan dan
memotivasi warga sekolah agar memiliki, meyakini, dan menerapkan visi atau
nilai-nilai kebajikan yang disepakati, sehingga tercipta budaya positif yang
berpihak pada murid. Guru membangun budaya positif dengan menerapkan
konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid, yang nantinya
diharapkan tercipta lingkungan yang nyaman bagi murid dalam pembelajaran dan
terciptanya profil pelajar Pancasila.
Aksi
nyata yang dapat membangun budaya disiplin positif untuk menciptakan lingkungan
kelas yang nyaman salah satunya dengan membuat keyakinan kelas atau kesepakatan
kelas. Kesepakatan kelas/Keyakinan Kelas. Pada intinya peraturan sekolah yang
dibawa ke kelas sebagai keyakinan kelas bersama yang harus disepakati dan
diyakini. Keyakinan ini merupakan nilai-nilai kebajikan universal yang
disepakati secara tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku,
negara, bahasa maupun agama. Nilai-nilai Kebajikan menekankan pada keyakinan
seseorang akan lebih memotivasi seseorang dari dalam diri murid. Seorang murid akan lebih tergerak dan bersemangat untuk
menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian
peraturan tertulis tanpa makna. Murid-murid perlu mendengarkan dan memahami
arti sesungguhnya tentang peraturan-peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai
kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan utamanya, dan menjadi tidak
tertarik, atau takut sehingga hanya sekedar mengikuti serangkaian
peraturan-peraturan yang mengatur mereka tanpa memahami tujuan mulianya.
Nilai-nilai kebajikan itu penting karena nantinya akan berpengaruh pada
tercapainya visi sekolah yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Ada berberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat keyakinan kelas, antara lain:
1. Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.
2. Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
3. Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
4. Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.
5. Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut.
6. Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat.
7. Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.
TUJUAN AKSI NYATA
Untuk
mendisiplinkan murid dalam budaya positif sesuai profil pelajar pancasila
dengan pembiasaan sehari-hari yang dilakukan dan diterapkan di kelas
TOLOK UKUR
1. Guru-guru saling berkolaborasi menerapkan terwujudnya disiplin positif sesuai profil pelajar pancasila
2. Murid-murid dan guru-guru mulai menunjukkan disiplin positif sesuai profil pelajar pancasila dan sesuai keyakinan sekolah dan keyakinan kelas
3. Murid-murid berperan aktif
4. Ada perubahan perilaku dan karakter sesuai keyakinan kelas :
5. Suasana kelas menyenangkan
DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
1. Dukungan dari kepala sekolah, rekan guru serta murid agar tindakan yang telah disusun dapat dilakukan secara lancar menyeluruh.
2. Sarana dan prasana untuk menumbuhkan Budaya Positif di sekolah.
3. Orang tua dalam melakukan Budaya Positif dirumah
LINIMASA TINDAKAN
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembinaan keyakinan kelas
2. Mensosialisasikan budaya positif dan keyakinan kelas kepada Kepala Sekolah dan rekan sejawat
3. Menentukan waktu pelaksanaan
PELAKSANAAN
1. Menjelaskan tentang keyakinan kelas dan mekanisme pelaksanaannya.
2. Guru dan masing-masing murid menuliskan keyakinan kelas , di kertas dan menempel pada flipchart
3. Guru dan seluruh murid menyepakati nilai-nilai kebajikan pada keyakinan kelas yang sudah ditentukan bersama
4. Guru mengontrol pelaksanaan keyakinan kelas
EVALUASI
1. Membuat evaluasi pelaksanaan mingguan
2. Meminta saran dan masukan kepada Kepala Sekolah, rekan sejawat dan orang tua terkait perilaku murid setelah penerapan keyakinan kelas
3. Melakukan refleksi dan tindakan perbaikan.
Sangat menginspirasi
BalasHapus