Selasa, 27 Desember 2022

MODUL 1.4.A.9. BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH



1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 - Forum Berbagi Aksi Nyata

 BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH


BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Filosofis pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada diri anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Seorang guru memiliki peran untuk membangun atau mewujudkan budaya positif di sekolah. Budaya positif ini merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah.

Dalam penerapannya, budaya positif diawali dengan pembiasaan-pembiasaan untuk menumbuhkan lingkungan yang positif baik di kelas maupun sekolah pada umumnya. Bagaimana seorang guru  di sekolah dalam menggerakkan dan memotivasi warga sekolah agar memiliki, meyakini, dan menerapkan visi atau nilai-nilai kebajikan yang disepakati, sehingga tercipta budaya positif yang berpihak pada murid. Guru membangun budaya positif dengan menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid, yang nantinya diharapkan tercipta lingkungan yang nyaman bagi murid dalam pembelajaran dan terciptanya profil pelajar Pancasila.

Aksi nyata yang dapat membangun budaya disiplin positif untuk menciptakan lingkungan kelas yang nyaman salah satunya dengan membuat keyakinan kelas atau kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas/Keyakinan Kelas. Pada intinya peraturan sekolah yang dibawa ke kelas sebagai keyakinan kelas bersama yang harus disepakati dan diyakini. Keyakinan ini merupakan nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Nilai-nilai Kebajikan menekankan pada keyakinan seseorang akan lebih memotivasi seseorang dari dalam diri murid. Seorang murid  akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna. Murid-murid perlu mendengarkan dan memahami arti sesungguhnya tentang peraturan-peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan utamanya, dan menjadi tidak tertarik, atau takut sehingga hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan-peraturan yang mengatur mereka tanpa memahami tujuan mulianya. Nilai-nilai kebajikan itu penting karena nantinya akan berpengaruh pada tercapainya visi sekolah yang diharapkan sebagaimana mestinya.

 

 

 

Ada berberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat  keyakinan kelas, antara lain:

1.      Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.

2.      Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.

3.      Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.

4.   Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.

5.      Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut. 

6.  Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat.

7.      Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.

 

TUJUAN AKSI NYATA

Untuk mendisiplinkan murid dalam budaya positif sesuai profil pelajar pancasila dengan pembiasaan sehari-hari yang dilakukan dan diterapkan di kelas

 

TOLOK UKUR

1.  Guru-guru saling berkolaborasi menerapkan terwujudnya disiplin positif sesuai profil pelajar pancasila

2.    Murid-murid dan guru-guru mulai menunjukkan disiplin positif sesuai profil pelajar pancasila dan sesuai keyakinan sekolah dan keyakinan kelas

3.      Murid-murid berperan aktif

4.      Ada perubahan perilaku dan karakter sesuai keyakinan kelas :

5.      Suasana kelas menyenangkan

 

 

 

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

1.    Dukungan dari kepala sekolah, rekan guru serta murid agar tindakan yang telah disusun dapat dilakukan secara lancar menyeluruh.

2.      Sarana dan prasana untuk menumbuhkan Budaya Positif di sekolah.

3.      Orang tua dalam melakukan Budaya Positif dirumah

LINIMASA TINDAKAN

1.      Menyusun rencana pelaksanaan pembinaan keyakinan kelas

2.      Mensosialisasikan budaya positif dan keyakinan kelas kepada Kepala Sekolah dan rekan sejawat

3.      Menentukan waktu pelaksanaan

PELAKSANAAN

1.      Menjelaskan tentang keyakinan kelas dan mekanisme pelaksanaannya.

2.   Guru dan masing-masing murid menuliskan keyakinan kelas , di kertas dan menempel pada flipchart

3.    Guru dan seluruh murid menyepakati nilai-nilai kebajikan pada keyakinan kelas yang sudah ditentukan bersama

4.      Guru mengontrol pelaksanaan keyakinan kelas

EVALUASI

1.      Membuat evaluasi pelaksanaan mingguan

2.     Meminta saran dan masukan kepada Kepala Sekolah, rekan sejawat dan orang tua terkait perilaku murid setelah penerapan keyakinan kelas

3.      Melakukan refleksi dan tindakan perbaikan.

 

  •  DOKUMENTASI BUDAYA SEKOLAH

    1.      Membuat Kesepakatan Kelas



    2.      Upacara Bendera Rutin Hari Senin

     

     

     

     

     

    3.      Melafalkan “Asmaul Husna”

     

    4.      Budaya 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)

     

     

     

     

     

    5.      Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

     

    6.      Sholat Dhuhur Berjamaah

     

     

     

     

    7.      Jumat Bersih

     

     







Share:

Definition List

Unordered List

Support