Penguatan Agrikultur di Indonesia
Ekonomi agrikultur adalah upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, atau untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam agrikultur biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman, bercocok tanam, atau pembesaran hewan ternak. Padahal, sebetulnya agrikultur juga dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Potensi Agrikultur di Indonesia
Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis memiliki potensi pertanian yang sangat baik. Salah satu produk pertanian Indonesia yang berpotensi menjadi andalan adalah produk pertanian segar dalam bentuk buahbuahan dan sayuran. Produk lain yang turut menjadi andalan adalah rempah-rempah dan Bahan Bakar Nabati (BBN).
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang banyak untuk produk pertanian. Di sektor pertanian, Indonesia memiliki beragam jenis tanaman. Hal ini didukung kondisi iklim tropis. Di bidang tanaman pangan, Indonesia memiliki tanaman unggul, seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan berbagai varietas yang lain.
Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian menyerap 35.9% dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi pendapatan nasional Indonesia (BPS: 2012). Fakta tersebut menguatkan pertanian sebagai megasektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia.
Peran Agrikultur di Indonesia
Hingga kini, sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Oleh karena itu pertanian atau agrikultur merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini merupakan sektor penting untuk menyumbang hampir setengah dari perekonomian.
Selain itu, agrikultur juga berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Pembangunan sektor agrikultur Indonesia sampai saat ini masih belum dapat memberikan sumbangan yang tinggi jika dilihat dari tingkat kesejahteraan pelaku sektor dan kontribusinya pada pendapatan nasional.
Pembangunan agrikultur di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 177) Pembangunan agrikultur atau pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting sebagai berikut:
- potensi sumber daya alam yang besar dan beragam,
- pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar,
- besarnya pangsa terhadap ekspor nasional,
- besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini,
- perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.
Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia
Potensi pertanian Indonesia besar, namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar petani kita masih banyak yang tergolong miskin. Hal tersebut terjadi tidak lepas dari hambatan yang ada. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 177) hambatan pengembangan agrikultur di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
- Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil;
- Modal yang terbatas;
- Penggunaan teknologi yang masih sederhana;
- Sangat bergantung dan dipengaruhi musim;
- Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga;
- Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar masih rendah;
- Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani;
- Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian;
- Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani.
Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia
Tentunya pengembangan agrikultur membutuhkan strategi yang tepat agar bisa terwujud dengan baik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengembangkan agrikultur di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut.
- Ekofarming,
strategi ekofarming merupakan peningkatan sistem budidaya di sektor pertanian yang ramah lingkungan dan terintegrasi dengan kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia. - Distribusi Pupuk Secara Merata,
langkah yang ditempuh dalam strategi ini adalah petani diminta menjumlahkan kebutuhan pupuk untuk kebutuhan tanamnya per hektar selama satu tahun. Dengan cara ini pemerintah akan dapat mengetahui kebutuhan pupuk selama satu tahun sehingga dapat menyediakan stok pupuk sesuai dengan kebutuhan petani. - Perbaikan Irigasi,
pertanian yang berhasil tidak lepas dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan. Oleh karena itu, pemerintah mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian dengan perbaikan atau pengadaan irigasi yang baik.
Beberapa strategi lain yang dapat dilakukan di sektor agrikultur/pertanian adalah:
- melakukan pembangunan dan perbaikan berbagai sarana pendukung sektor pertanian,
- pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia,
- meningkatkan mutu sumber daya manusia yang mampu memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya.
semoga bermanfaat
BalasHapus