KBMN HARI KE-23
Hari : Rabu, 1 Maret 2023
Tema : Menerbitkan Buku di Penerbit Indi
Narasumber : Raimundus Briab Prasetyawan, S.Pd.
Moderator : Nur Dwi Yanti, S.Pd.
Langkah
apa yang kita lakukan setelah karya kita selesai kita tuangkan dalam draft
buku? Tentu saja PENERBIT. Apakah itu penerbit mayor?
Malam
ini kelas menulis bertema “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi”
bersama Nur Dwi Yanti, S.Pd.
Profil
narasumber yang biasa dipanggil Om Ian, beliau pegiat literasi dengan segudang prestasi dan karya. Puluhan
tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di
Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian
Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup.
Untuk mengenal lebih dekat dapat dilihat di profilnya
di https://www.praszetyawan.com/p/profil.html
Ibu Nur Dwi Yanti biasa dipanggil Ibu NDY mengajak bapak
ibu pegiat literasi untuk menyimak lebih dulu seputar penerbitan buku di
penerbit mayor di link https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html?m=1
Menerbitkan buku di penerbit indie atau independen dapat
menjadi pilihan yang menarik jika para sahabat ingin mengontrol proses
penerbitan dan distribusi buku secara mandiri..
Mengapa?
Karena ada banyak
kemudahan bagi kita, jika melalui penerbit mayor tentu saja kita harus siap
menanti dan ada kriteria sehingga buku kita diterima dan masuk kualifikasi di
penerbit mayor
di penerbit indie, kita
dapat mengajukan secara individu atau kelompok dan mengontrol distribusi sesuai
keinginan kita
Namun tetap mempersiapkan
draft buku kita sebelum mengajukan diterbitkan di penerbit indie..
Karena seperti yang kita
ketahui, syarat pelatihan ini bukan 30 resume saja. Tapi juga menerbitkan buku
solo.
Materi malam ini
disediakan agar bapak/ibu memiliki pandangan/wawasan menerbitkan buku. Agar
saat menjalani proses penerbitan buku tidak mengalami pengalaman kurang
menyenangkan dan agar tidak menemui hambatan
Perlu dipahami, pada
pelatihan ini bapak/ibu berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Bapak/ibu
menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit
tersebut
Disisi lain mungkin ini
pengalaman pertama bapak/ibu membuat buku. Maka pertemuan malam ini membantu
bapak/ibu agar bisa menjalani langkah menerbitkan buku
Menerbitkan buku sekarang
ini semakin mudah karena ada penerbit indie.
Dahulu ketika penerbit indie
belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu
hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi,
dll.
Penerbit mayor menerapkan
seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima.
Memang itu dilakukan agar
penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan
akan laku dipasaran. Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum
tentu naskah kita diterima. Memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat
naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran. Tahap
seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis
harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa
diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan
sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat
lama.
Kini ada penerbit indie
yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut
Naskah pasti diterbitkan
Proses penerbitan mudah
dan cepat
Menerbitkan di
penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya
Kalau di penerbit
Indie dalam hitungan bulan saja.
Namun demikian,
baik penerbit Indie maupun mayor punya kelebihan dan kekurangan.
Menurut Om Ian
selaku narasumber menyampaikan bahwa:
Untuk penulis pemula yang
baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit
indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis.
Akan ada waktunya kita perlu
merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie.
Tentu kita perlu
tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang
ingin upgrade.
Beruntung di KBMN PGRI
kita punya narasumber Prof. Eko Indrajit
yang bisa membantunya untuk tembus ke penerbit Mayor yaitu Penerbit Andi.
Jadi begitulah
penerbit Indie dan mayor saling mendukung untuk para penulis
CIRI-CIRI PENERBIT INDIE
Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri.
Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.
Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi,
sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat
fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Om Ian sendiri sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di
penerbit Indie.
https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html
Buku Kedua Aksi Literasi Guru Masa Kini
https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html
Buku Ketiga
Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari
https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html
Penerbit Indie ada
banyak. Bapak/Ibu dapat memilih penerbit berdasarkan selera/kondisi
masing-masing
Sebagai tips, berikut ini
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie
- 1.
Biaya penerbitan
- 2.
Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
- 3.
Batas maksimal jumlah halaman
- 4.
Ketentuan dan Biaya cetak ulang
- 5.
Apakah dapat Master PDF
- 6.
Jumlah buku yang didapat penulis
Om Ian akan membantu bapak/ibu menghubungkan ke penerbit
yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya
Sejak Juli 2020 sudah membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit
Mengapa Om Ian membantu mengubungkan bapak/ibu ke penerbit
indie ?
Jadi bapak/ibu tidak
merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada saya yang mendampingi dan
menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga bapak/ibu
merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit.
Saat itu (Juli 2020) Om
Ian melihat bapak/ibu peserta yang belum
tahu mau menerbitkan buku dimana, sering
juga mendapat cerita kasus hambatan yang dialami peserta kbmn dalam menerbitkan
buku yaitu:
- biaya mahal
- biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal
akhirnya
- ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan
- ketentuan berubah-ubah tidak sesuai dengan di awal.
- ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal
Melihat kasus-kasus
tersebut maka beliau membantu bapak/ibu memilihkan penerbit yang sudah
terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi
buku.
Beberapa penerbit
sebelumnya sudah dipilihkan dengan ketentuan:
Biaya 400.000 saja.
Penulis dapat 2 buku
Kemudian daya tarik
penerbit ini antara lain:
· Biaya terjangkau, tidak perlu sampai
jutaan rupiah
· jumlah maksimal halaman sangat banyak
yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun
bukunya setebal 280 halaman A5.
· Penerbit ini menjualkan buku terbitannya
di tokopedia dan shopee
Pesan dari narasumber: menerbitkan
buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi Jadi
jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk
kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya
Silakan bapak/ibu
perhitungkan waktu proses penerbitan sampai 3 bulan jika ISBN, Karena ISBN
sekarang prosesnya ketat.
Sesi Tanya Jawab
T: Apa yang membedakan antara penerbit Indie, Self
Publishing, dan Mayor?
N: Sebenarnya bisa dilihat dari ciri-ciri penerbit
Indie. Penerbit mayor kebalikannya penerbit indie
Sebagai contoh:
penerbit indie tidak memasarkan buku terbitannya ke toko buku. Penerbit mayor memasarkan buku
ke toko buku
T:
Bagaimana proses pembayaran setelah buku di cetak atau sebelum buku di cetak? Adakah
standar yg di minta oleh penerbit indi itu sendiri seperti cover dan gambar
N: Biaya penerbitan 400.000 dibayar diawal bersamaan dengan pengiriman naskah. Ongkir dan jika ada biaya tambahan, ditransfer setelah proses layout. Jika ingin menampilkan foto diri di cover, file fotonya harus yang asli dari jepretan kamera, biasanya ukurannya lebih dari 1 mb. Jangan pakai foto hasil share WA.
T: Apakah ada beberapa pilihan penerbit dari berbagai
kota yang bisa dishare ke peserta? Untuk menghemat ongkir dan memudahkan
koordinasi, bisakah penerbit dipilih yang satu kota dengan peserta?
N: peserta dapat memilih penerbit yang satu kota. Pada dasarnya
peserta bebas memilih penerbit. Tapi saya punya pemikiran begini:
1. Jika
anda tinggal di pulau Jawa, ongkir tidaklah terlalu berat walaupun penerbit
tidak satu kota.
2. ada hal yang lebih urgent dibanding ongkir, yaitu biaya penerbitan dan kinerja penerbit itu sendiri. Terpercaya atau tidak.
Tambahan menyusun
naskah sebaiknya langsung di file word dengan format yang ditentukan penerbit.
Maka sebaiknya yang paling pertama adalah menghubungi penerbit dahulu.
Demikian proses penerbitan buku pada penerbit buku Indi, bila membutuhkan informasi lebih lanjut dapat hubungi narasumber melalui chat WA di nomor berikut:
08159071313 (Brian)
Semoga bermanfaat, salam literasi!!
0 comments:
Posting Komentar