Kamis, 12 Januari 2023

Menulis Sebagai Passion

 KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GELOMBANG 28 (PERTEMUAN KE-2)

 




RESUME KE-2 KBMN PGRI GELOMBANG KE-28

Hari/tanggal                : Rabu, 11 januari 2022

Tema                           : Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Narasumber                 : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Moderator                   : Widya Setianingsih, S.Ag.

 

Hari kedua kelas menulis dengan tema “Menjadikan Menulis Sebagai Passion” dengan Narasumber Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. dan Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. selaku Moderator. Acara dibuka dengan menyapa peserta secara virtual melalui chat WhatsAp.

”Baiklah Selama 2 jam ke depan kita akan sharing bersama dengan narasumber luar biasa.

Pernahkan sahabat sekalian melakukan sesuatu hal dengan rasa senang?

Melakukan sesuatu hal dengan rasa cinta?

Yaa itulah Passion.

Passion atau renjana merupakan kecenderungan yang kuat terhadap suatu aktivitas yang digemari oleh seseorang.

Hari ini kita akan menumbuhkan passion kita dalam menulis.

Itulah pengantar dari Ibu Widya selaku moderator.

Tidak lupa mengajak peserta untuk berdoa menyatukan hati dan rasa untuk semangat berkarya dengan menundukkan jiwa-jiwa yang pongah agar diberi kelancaran dan kemudahan.

Kemudian Ibu Widya Setianingsih, S.Pd. selalu moderator memberikan susunan acara pertemuan kelas menulis ini dibagi  dalam 4 sesi :
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalui chat WA grup
3. Tanya jawab
4. Penutup

 

Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang.

MAMPUKAH KITA MENJADIKAN MENULIS ITU SATU KEBUTUHAN,atau  FOOD  SUPLEMEN Yang akan membawa kita menjadi orang yang mulia.

Itulah pengantar dari ibu narasumber sebelum melanjutkan pada materi kelas menulis yang sangat luar biasa ini.

Selanjutnya Ibu Widya Setianingsih menyampaikan Pertanyaan selanjutnya yang menggelitik yaitu Mengapa kita menulis?

Ibu Sri Sugiastuti menjawab Karena Bapak  Ibu hebat dan saya sudah membaca link kompasiana yg muncul sehari tiga kali milik Founder  KBMN.

Mengapa menulis  versi Founder KBMN  antara lain bisa traveling  ke luar negeri, karena memang lomba  bisa didapat duit dari gopay, bisa ketemu mas Menteri, bisa ketemu Pak Presiden, bisa mengedukasi pembaca untuk  berliterasi dan yang tak kalah berharganya bisa keliling Indonesia karena menulis. Sedangkan dari para alumni di kelas sebelumnya yang sudah merasakan suksesnya seperti Bu Aam dan Mr. Dail sangat bahagia karena belum genap 1 tahun sudah punya 60 buku Antologi.  Ini semua hasil dari Menulis saat mind set nya sudah diubah menjadi " Writing is My Passion”.

Ibu Sri Sugiastuti pun menjelaskan bahwa beliau yang belajar menulisnya saat senja tentu saja ini menulis bagian dari healing. Sudah usia 50 tahun bagaimana supaya bisa punya kacamata 5 dimensi saat membaca  menulis dan berbicara. Bagaimana agar tulisan saya memiliki  takdir yang baik, dan bisa sebagai pemberat amal saya di dunia. Sebagai manusia tentu tak pernah lepas dari masalah.  Dari mulai masalah upil  yang sipil, sampai masalah yang besar dan menggurita.Nah disini kita perlu healing.Menulis bisa jadi satu solusi. Yang paling sederhana  kita langsung mohon dan menuliskan masalah yang ada. Kita konsultasi pada Allah lewat tulisan. Setelah itu dibaca. Mau dimusnahkan atau mau diabadikan terserah saja. Dada menjadi lapang. Pikiran tenang dan masalah pun hilang.

Ibu Widya Setianingsih mengajak para peserta untuk mencoba menulis seperti ibu Sri Sugiastuti dan sekaligus membuka sesi pertanyaan.

 

Dari beberapa hal yang bisa disimpulkan dari sesi kelas menulis hari kedua ini antara lain:

Mengapa Menulis Menjadi Passion yang menjanjikan?

Menurut Ibu Narasumber menyampaikan karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Kendala dan Hambatan dalam Menulis

Beliau juga memberikan beberapa kendala dan hambatan dalam menulis diantaranya: alasan para penulis pemula: merasa tidak bakat menulis, tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak mau dikritik, tidak suka menulis. Padahal banyak sekali alasan untuk menulis, di antaranya: mengapa kita menulis, bagaimana cara kita menulis, kapan kita mulai menulis, dll.

Salah satu motivasi menulis diambil dari Hadis Nabi “khoirunnas anfa’uhum linnas” yang artinya, sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain.

Langkah-Langkah Menjadi Penulis Yang Baik

Bu Narasumber menyampaikan  beberapa langkah untuk menjadi penulis yang baik diantaranya:

1.      Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita

2.      Hal ini penting, karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat.

3.      Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media.

4.      Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?

Hal-hal apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menulis?

Beliau juga memberikan tips apa saja yang perlu dipersiapkan ketika kita ingin memulai menulis:

1.      Menggali dan menemukan gagasan dana tau ide

Pada tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan, baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming (curah pendapat).

2.      Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca.

Setelah menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable (barang yang cocok dijual di pasaran).

3.      Menentukan topik

Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih, dan siapa sasaran pembacanya.

 

4.      Membuat outline

Outline merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.

5.      Mengumpulkan bahan materi / buku

Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan. Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

Menulis Itu Harus Sabar.

Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (persistence) dalam proses menulis. Tulislah semampu kita terlebih dahulu. Jangan berfikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis. Langkah selanjutnya, setelah kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft), tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku kita adalah:

1.      Editing, dengan cara membaca ulang dan menyempurnakan draf.

2.  Revising, dengan mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.

3. Publishing, dengan cara pengiriman naskah, pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading), pencetakan, promosi dan distribusi.

Kuncinya, jangan takut mencoba sesuatu yang baru. Kerja keras dan semangat. Ingat, tidak semua mimpi sekedar bunga, dengan rasa percaya kita akan mewujudkannya menjadi nyata.

Sobat nusantara yang luar biasa.

Malam semakin memeluk rasa kantuk, mengajak netra terpejam menunduk.

"Ada yang menjalin hubungan jarak jauh, ada pula yang sebenarnya tak berjarak namun tetap terasa jauh"

"Tapi kita disini dekat walaupun berjarak, rindu walaupun tersekat". Terjalin erat dalam deretan abjad.

Dan kita menguraikannya dalam pusaran aksara penuh makna.

Dalam karya kita akan bersua. Menjadi jembatan penghubung ungkapan rasa cinta.

Sebagai penutup  Ibu Widya menyampaikan bahwa sebagai manusia hanya bisa mengajak kebaikan dan agar bisa bersama-sama naik kelas dengan menulis. Karena menulis adalah keterampilan tertinggi saat mengolah rasa, mengolah kata, dan merangkainya jadi pesan yang bermakna bagi si pembaca. Dan yang terpenting lagi darinapa yang kita tulis Allah rida. Sehingga ada nilai ibadahnya dan insyaallah  dengan menulis kita bisa mulia di mata Allah. Aamiin YRA.

Banjarnegara, 11 Januari 2023

Share:

2 comments:

  1. Siaap..resumenya lengkap banget ayoo semangaat

    BalasHapus
  2. Semangat Bu ...
    silakan komentar di tulisan saya :
    https://ragungps.blogspot.com/2023/01/rutinitas-jumat-pagi.html

    BalasHapus

Definition List

Unordered List

Support