KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA
GELOMBANG 28 (PERTEMUAN KE-4)
KELAS
BELAJAR MENULIS NUSANTARA GELOMBANG 28 (PERTEMUAN KE-4)
RESUME
KE-4 KBMN PGRI GELOMBANG KE-28
Hari/tanggal
: Senin, 16 Januari 2022
Tema
: Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Narasumber
: Eko Daryono,S.Pd
Moderator
: Nur Dwi Yanti, S.Pd.
Pertemuan Ke-4 Kelas
Menulis ini sangat menarik dan pas dengan kebutuhan guru yang akan naik pangkat yaitu
menerbitkan buku hasil penelitian ilmiah sebagai angka kredit Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan. Narasumber kali ini adalah seorang pendidik yag
sedang mengikuti Pendidikan CGP angkatan 7 BBGP Propinsi Jawa Tengah yang luar
biasa ini mau berbagi dengan para
penulis di KBMN ke28 ini. Beliau adalah Bapak Eko Daryono, S.Pd. Menilik
profilnya, beliau berrofesi
utama sebagai ASN di SMP Negeri 3 Mojolaban Sukoharjo dengan status
tersertifikasi pada Mata Ajar TIK melalui PLPG di Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Jabatan terakhir Ahli Madya (Pembina, IV/a). Saat ini sedang
mengikuti Pendidikan Guru Pengerak Angkatan 7 BBGP Provinsi Jawa Tengah.
Untuk profil lengkapnya, dapat dilihat di alamat blog https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html
Seperti biasa, sebagai awal dan pengantar materi ibu moderator, Ibu
Nur Dwi Yanti, menyapa peserta di group dan mengajaknya untuk berdoa.,
“Marilah kita bersama berdoa menundukkan kepala sejenak mengucapkan rasa syukur
yang tak terhingga sehingga kita bersama masih diberikan kesempatan dalam
menjalankan kegiatan keseharian kita bersama keluarga, rekan kerja, sahabat
serta orang-orang yang kita kasihi di sekitar kita bahkan turut serta mengikuti
pelatihan KBMN malam ini.”
Selanjutnya moderator
memperkenalkan diri dan juga narasumber Bapak Eko yang biasa dipanggil dengan
akrab “Mr. Yons”. “Perkenalkan saya Nur Dwi Yanti biasa di panggil NDY oleh
para ganks di KBMN dan saya alumnus Kelas BM Gel 24 dan mendapat kepercayaan
sebagai bagian dari tim solid di bawah asuhan Om Jay.” Tidak lupa
memperkenalkan Mr. Yons.
Menurut ibu moderator,
bu NDY menyampaikan kata-kata motivasi dari seorang tokoh “tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell ,
menggambarkan passion sebagai “the fuel for will’ atau bahan bakar untuk
kemauan. Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi
ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk
melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya”
Jadi
menurut Ibu NDY, komitmen dan konsisten dalam menulis,
sama halnya saat kita melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian
sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal
karya ilmiah.
Setelah dipersilakan
oleh ibu moderator, Mr. Yons selanjtunya menyapa dengan hangat kepada para audience
dan tidak lupa berdoa untuk kelancaaran acara malam ini.
Pada awal paparannya,
beliau menanyakan kepada peserta tentang tema yang diangkat pada materi hari
ke-4 adalah Menulis dari Hasil Kaya Ilmiah atau KTI Karya Tulis Ilmiah dibuat menjadi buku. Kemudian Mr. Yons menyampaikan
beberapa point-point terkait KTI. antara lain:
-
Apa KTI ?
-
Apa sajakah yang termasuk KTI ?
-
Bagaimana Struktur penulisan KTI ?
-
Apa perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku ?
-
Bagaimana cara mengkonversikan KTI menjadi buku ?
-
Modifikasi Bab I
-
Modifikasi Bab II
-
Modifikasi Bab III
-
Modifikasi Bab IV
-
Modifikasi Bab V
-
Modifikasi Lampiran
- Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku.
Hasil paparan
narasumber tentang Karya Tulis Ilmiah menjadi Buku sebagai berikut:
1. Apa KTI ?
KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan
hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran
sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah
ilmiah.
2.
Apa sajakah yang termasuk KTI ?
Secara
umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku
KTI non buku :
a.
KTI bidang akademis untuk mendapatkan
gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
b.
KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best
practice, makalah, artikel, jurnal
c.
KTI berupa ulasan atau resensi
KTI Buku :
a.
Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku
ajar, buku referensi
b.
Buku Pengayaan : monografi, buku teks,
buku pegangan, buku panduan
c. Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding
3.
Bagaimana Struktur penulisan KTI ?
Struktur penulisan atau sistematika secara umum
Struktur di atas
umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun
untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang
berbeda di setiap kampus.
4. Apa perbedaan laporan
KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku ?
Menurut beliau, tidak
ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena
sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI
5. Bagaimana cara
mengkonversikan KTI menjadi buku ?
Menurutnya,
secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu
berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi
buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub
bab-sub bab
Secara Bahasa, meski
sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa
dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata
seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis
6. Memodifikasi judul
Judul
KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting
penelitian (baik tempat maupun waktu).
Judul buku hasil
konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus
menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku
sifatnya subjektif.
Memodifikasi
Sistematika dan Gaya Penulisan, bahwa KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil
penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti
yang telah saya uraikan di atas. Pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi
buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak
tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah
terpisah-pisah
7. Modifikasi Bab I
Bab
I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan
PENDAHULUAN , boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku
Contoh: Pada
konversi PTK diubah pendahuluan dengan
FENOMENA PEMBELAJARAN TIK yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana
isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena
kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca
merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku
Adapun secara struktur,
tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan,
tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar
belakang
8. Modifikasi Bab II
Susunan
bab dan sub bab di atas saya rubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi
beberapa bab
Substansi bab 3 sebenarnya
lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis
data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya. Ada beberapa
alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar menghilangkan bab III,
menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan. Menghilangkan
bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya
bisa dicermati dari isi pembahasannya
Menginclude bab 3 di
bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3.
Misal dari contoh ini,
langkah-langkah tindakan saya include di Bab V dengan sub Tahapan Penerapan
Every One is Teacher Here Menggunakan Model Tindakan Kelas
Menarasikan bab
3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai
awal pembahasan
10. Modifikasi Bab IV
Bagian ini sejatinya
merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi
menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan
konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV
Contoh : Bab
VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK
Pada buku bab IV dapat
dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang
menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari
setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai
pendukung.
11. Modifikasi Bab V
Pada laporan hasil
penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat
dipertahankan.
Hanya saja, isi bab
tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan
yang terkait dengan hasil penelitian.
12. Modifikasi Lampiran
Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku.
a.
Pertama, keaslian laporan hasil
penelitian. *Tindakan Plagiat* tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK
kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan
jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan
memang oroginal punya penulis sendiri
b.
Kedua
, menghindari kompilasi yang terlalu banyak.
Include saja pendapat pada ahli
yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut
pandang penulis
Mengapa demikian, saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya sedang otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan
c.
Ketiga,
memilah dan memilih data yang dipublikasikan.
Data matang saja yang disajikan
agar buku berbobot dan tidak bombastis
d.
Keempat,
modifikasi bahasa buku.
e.
menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk
menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis
f.
Kelima,
hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
g. Keenam, wajib
menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk
mendukung keabsahan buku.
h. Ketujuh,
memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan
untuk KP sesuai Buku 4 PKB.
Selanjutnya
pada sesi Tanya jawab ada pertanyaan muncul seperti di bawah ini:
Bagaimana cara mengubah
gaya penulisan kutipan/ pendapat dari para pakar, agar tidak sekedar copas
saja?.. contohnya?
Sumber Asli
Peraturan Kepala LIPI
Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan bahwa:
“Karya tulis ilmiah
yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau
tinjauan, ulasan
(review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh
perseorangan atau
kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah
Modifikasi
“Karya tulis ilmiah
merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan
pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang
memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)
Demikian paparan dari
narasumber tentang ‘Menulis Buku dari Karya Ilmiah, semoga bermanfaat dan mohon
maaf bilaman ada kekeliruan dalam meresum materi ini.
Salam Lierasi!
Banjarnegara,
17 Januari 2023
Mantap.. tetap semangat ..😊
BalasHapus