KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GELOMBANG 28 (PERTEMUAN KE-10)
Hari/tanggal
: Senin, 30 Januari 2023
Tema
: Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber
: Sudomo, S.Pt.
Moderator
: Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.
Di hari ke-10 kelas
virtual menulis ini akan membahas tema “Kiat Menulis Cerita Fiksi”, dengan narasumber
hebat Bapak Sudomo, S.Pd. yang biasa dipanggil “Mazmo” dan dimoderatori oleh Bapak
Bambang Purwanto, S.Kom.,Gr., panggilan akrabnya “Mr.Bams”.
Seperti biasa Mr. Bams selaku moderator
menyampaikan salam dan sapa kepada peserta via group WhatsApp, serta tidak lupa
memperkenalkan narasumber “Mazmo” untuk disimak melalui link https://s.id/ProfilSudomoSPt
Beliau adalah Guru IPA
SMP Negeri 3 Lingsar | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Penulis
Buku 'Di Penghujung Pelukan (Mediakita), 'Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil,
Kok!' (Funtastic MnC Gramedia), 'Tim Pencari Pesawat Sederhana' (Penerbit ANDI).
Pada paparannya, Mazmo menyampaikan
bahwa akan menggunakan Alur MERDEKA untuk memberi pemahaman tema “Kiat Menulis
Cerita Fiksi” ini lain daripada narasumber yang sebelumnya. Tahapan pada Alur
MERDEKA: Mulai
dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual,
Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.
1.
Tahap Mulai Dari Diri.
Bapak ibu peserta
diminta untuk berbagi tentang pengalaman dalam menulis cerita fiksi, dengan
mengirimkan cerita singkat terkait pengalamannya yang pernah dialami dan
dihadapi saat menulis cerita fiksi, atau pengalaman telah menerbitkan buku
fiksi.
Setelah menanggapi cerita fiksi yang dikirimkan dari peserta,
kemudian beliau menyampaikan bahwa sebagai penulis pemula hal yang penting
dilakukan untuk memulai menulis adalah cerita atau pengalaman nyata sendiri. Dan
pesan lainnya adalah harus
terus menulis serta membaca karya fiksi orang lain untuk memperkaya pemahaman
dan keterampilan. Salah satu tipsnya menulis cerita fiksi adalah mengambil tema
yang kita sukai dan kuasai.
2.
Tahap Eksplorasi Konsep
Pada alur ini, Bapak/Ibu
peserta dipersilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah disiapkan
dalam bentuk cerita pendek. Bapak/Ibu juga diharapkan membaca dan membuat
catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Disilakan
membaca di tautan https://s.id/MateriSudomo. Judul “Aku Malas Belajar Menulis Fiksi”
Secara garis besarnya, materi cerpen ini berisi tentang alas an mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulsi cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsusr-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi. Dari sebuah cerpen, bisa menyisipkan materi cerita fiksi. Beberapa istilah yang perlu diperhatikan dalam menulis cerita fiksi:
- fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn.Jika diperhatikan, kalimat itu memiliki makna yang luas dan dalam.
- flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
- Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.Premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi
3. Tahap Ruang Kolaborasi. Pada alur ini diberikan
beberapa kalimat untuk dilanjutkan oleh peserta menjadi satu paragraph dalam
sebuat resume.
“Perlahan
suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu
kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Jantungku
berdetak kencang. Kakiku terasa gemetar. Sulit aku langkahkan. Ada cahaya
melintas. Aku semakin takut dalam kesendirianku ini. Aku terisak dalam doa yang
kupanjatkan. Namun aku penasaran. Kucoba melangkahkan kakiku menuju ke sana. Rasa
kangen yang begitu nyata dengan asa dan harap. Kupeluk erat anakku. Sayangnya semua
itu hanyalan ilusi semata. Anakku Fatturahman sudah ada jauh di sana, jauh dan
jauh dari rengkuhanku.”
4. Tahap Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini
disilakan peserta menuliskan lima tema yang paling disuka dan dikuasai, dengan
menuliskannya di notes HP atau docs atau dimana saja. Bisa ditambahkan pada saat membuat resume setelah
ini. Tidak diperkenankan hanya mengingatnya dalam pikiran saja.
Saya sebenarnya suka dengan kisah nyata di keluargaku, namun saya ragu untuk menuliskannya.
5. Tahap Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini diberi
kesempatan peserta untuk bertanya secara langsung terkait materi yang
menyangkut hal-hal yang belum dipahami dan atau ingin diperdalam lagi.
Beberapa pertanyaan yang
dirangkum sebagai berikut:
P: Bagaimana cara membuat
outline?
N: Berikut
penjelasan terkait membuat outline:
§ Kerangka disusun
berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
§ Menentukan tema agar
pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
§ Membuat premis sesuai
tema
§ Menentukan uraian
alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
§ Menentukan penokohan
kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
§ Menentukan latar/setting
dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
§ Memilih sudut pandang
penceritaan yang unik
P: Bagaimana kiat mudah membangun alur
atau plot cerita fiksi?
N:
1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;2. Memahami unsur-unsur
alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik,
Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.
P:
Bagaimana kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi?
N: menentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan dan memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak /klimaks, Penyelesaian/ending
P: Apakah
sebuah kisah nyata boleh difiksikan dan bagaimana prosesnya?
N: Bisa.
Prosesnya sama seperti menulis fiksi pada umumnya. Kisah nyata hanya dijadikan
sebagai ide dasar saja. Pengembangan dilakukan dengan menambah bumbu misalnya
konflik, tantangan tokoh, dll.
P: 1. Bagaimana
menulis fiksi berangkat dari kisah nyata yang apik?
2. Bagaimana bisa membuat masing2 tokoh
punya karakter yang kuat?
3. Bagaimana menerapkan POV 1 tanpa ego
kita muncul disana?
N: 1.
Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik,
hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll;
2. Memberikan penjelasan selangkah demi selangkah
terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell. Kemudian
gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku
3. Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah
jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh.
P: Apa syarat atau ketentuan Premis?
N:
Syarat premis memenuhi unsur-unsur, yaitu tokoh, tujuan tokoh, tantangan,
dan resolusi; Premis adalah garis besar cerita yang akan tulis.
6. Tahap Koneksi Antarmateri
Pada alur ini, narsum menyampaikan
kesimpulan dari materi belajar :Kiat Menulis Cerita Fiksi”. Dengan mempelajari
materi ini tentunya menjadi paham bagaimana menulis cerita fiksi dan mendapatkan
gambaran lebih detail dari narasumber.
7. Tahap Aksi Nyata
Pada tahap alur belajar
ini, diminta peserta menerapkan materi dalam bentuk aksi nyata “menulis” atau
dalam bentuk resum hasil belajar. Peserta diminta untuk membuat resum di blognya
masing-masing. Bentuknya bebas.
Dan di akhir paparannya, narasumber menyampaikan bahwasannya
materi dapat disimak lebih lanjut dan chanel youtube Mazmo yang lebih lengkap
dapat belajar lagi di link https://yputube.be/dXX9RWxT_u8
Salam
Literasi,
Banjarnegara,
30 Januari 2023
0 comments:
Posting Komentar