Kamis, 02 Februari 2023

MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

Mengelola Majalah Sekolah


“Keberadaan majalah sekolah tentu sangatlah penting sebagai media penampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi.

Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu juga kreatif”

 

Materi kelas virtual  hari ke-11 ini dengan tema “Mengelola Majalah Sekolah” yang disampaikan oleh narasumber hebat Ibu Widya Setyaningsih. Beliau adalah  seorang guru di MI Khadijah Malang alumni BM 21 yang kariernya melesat bak pesawat jet  dari peserta menjadi moderator sekaligus narasumber, kurator, dan sekarang merangkap menjadi editor juga penulis buku puisi,  pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA DI MI Khadijah kota Malang. Beliau ditemani oleh Ibu Mutmainah, M.Pd. sebagai moderator.

Sebagai pencinta literasi, beliau menyampaikan bahwa bergabungnya di komunitas penulis mampu melejitkan potensinya sebagai penulis yang produktif. Kuncinya adalah MAU. Bahwa bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran.

Setiap sekolah tentu kita dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.

Pengalaman ibu narasumber ketika merintis majalah sekolah juga tidak serta merta langsung bagus. Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah.  Satu temannya sebagai pimred merangkap layouter. Ibu widya sebagai pemburu berita merangkap bendahara.

Majalahnya hanya berukuran setengah kertas folio. Untuk mencetaknya hanya mampu fotokopi. Layout dengan cara gunting dan tempel.

Jadi menurutnya, kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Satu hal yang penting diinginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik. Namun kendala yang terbesar pada dana yang dialokasikan tidak selamanya ada.

Menurut narasumber, beberapa tantangan dalam membuat majalah sekolah adalah SDM, dukungan sekolah, dukungan dana, stakeholder

  • Bagaimana  langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah?

  1. SDM. Merekrut teman-teman yang memiliki jiwa literasi membentuk susunan redaksi majalah (menyatukan ide dan gagasan)
  2. Sumber dana. Menyusun anggaran dan menentukan arah sumber dana
  3. Dukungna sekolah. Membuat proposal meliputi latar belakang,tujuan, susunan redaksi, anggaran dada (mengajukan proposal)
  4. Dukungna masyarakat. Melakukan sosialsiasi pada wali muruid tentang rencana pembuatan majalan dan pembiayaannya. Mencari sponsor dan rekanan yang mendukung (promosi)
  5. Menyusun redaksi majalah yang terdiri dari penanggungjawab (Kepala Sekolah), Pimpinan Redaksi, Editor, layout, reporter, fotografer, bendahara dan wali kelas.
  6. Membuat nama majalah yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga memubat majalah berupa singkatan nama sekolah atau kata-kata yang menginspirasi. Contoh: SMART, MUTUALISTA, CAHAYA DLL. KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.
  7. Menentukan artikel yang akan ditampilkan: Visi misi, salam redaksi, berita sekolah, profil guru, profil siswa berprestasi, karya siswa, kegiatan siswa, kuiz berhadiah, prestasi sekolah, info dan pegumuman dll
  8. Atau bisa ditambahkan artikel lain sesuai dengna kebutuhan dan kreativitas sekolah. Misalnya:

1)      Belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris

2)    Do You Know (berisi pengetahuan-pengetahuan umum yang bisa menambah wawasan siswa, yang ditulis dalam 2 bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)

3)      Komik atau cerita bergambar

4)      Tutorial menggmbar

5)      Iklan dari sponsor

 

  • *      Apa sebenarnya manfaat majalah sekolah?

1.      Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa

2.      Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan,

3.      Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar dll)

4.      Sarana publikasi sekolah di masyakarat

5.      Menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

 

  • *      Rangkuman dari sesi tanya jawab berikut ini:

1.      Apa itu ISSBN dan apa kepanjangannya?

Mengacu Wikipedia, ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit

Saat ini ISBN  diganti QCRBN yaitu QRSBN (QR Code Standard Book Number) adalah Aplikasi pengidentikasi Buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Majalah itu ISSN, kalau buku baru ISBN.

2.     Bagaimana proses yang mudah untuk mengajukan ISSN/ISSBN ? dan Apa syarat-syaratnya?

Bahwa untuk mengajukan ISSN?ISBN dapat meminta bantuan kepada penerbit yang bekerjasama dengan kita., biayanya hanya sekitar 300 ribu rupiah saja.

Syaratnya tentu saja ada, yaitu harus karya sendiri dan surat pernyataan karya sendiri.

Jika ingin mengurus Hak Paten sendiri, maka harus disiapkan syarat-syarat sebagai berikut:

1)   Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris)

2) Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan

3)   Mengirimkan atau melampirkan fotokopi karya kita.

3.      Bagaimana cara menjembatani dari kondisi TIDAK MAU menjadi MAU MENULIS?

Untuk menjadi MAU, semua berpulang pada diri kita masing2. Tanyakan pada hati kita, apa yg akan kita torehkan dalam hidup ini? Apa yang bisa kita berikan pd anak cucu utk mengenang kita? Niat, dan komitmen. Itu kuncinya. Salah satu tipsnya dengan bergabung dengan komunitas menulis akan menjaga niat kita menulis tetap menyala. Jadikan keinganan mau menulis sebagai suatu kebutuhan. Jadikan menulis sebagai RENJANA yang membuat kita ketagihan jika tidak menulis.

4.      Langkah langkah menerbitkan majalah sekolah?

1)      Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

2)      Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dll.

3)      Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.

4)      Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll

5)      Melakukan sosialisasi ttg manfaat, pentingnya suatu majalah pada orangtua.

5.      Apa perbedaan majalah, tabloid, dan bulletin?

Majalah

 

- Ukuran umumnya A4, Letter dan B5 atau F4

- Kertas yang digunakan lebih halus dan tebal (art paper/art carton)

- memuat artikel yang berisi topik popular bagi masyarakat umum

 

Tabloid

- Ukuran umumnya A3

- Kertas yang dipakai lebih kasar dan tipis (kertas koran)

- Cenderung mengangkat artikel tentang gosip, astrologi, berita kriminal dan olahraga

 

Buletin

- Ukuran umumnya F4, A5 atau A4

- Kertas yang digunakan lebih halus (art paper)

- memuat artikel yang berisi topik kejadian popular

 

 

6.      Kendala apa dihadapi saat awal merintis pembuatan majalah ini dan kiat memghadapinya, kemudian apa yang harus kita lakukan agar ada daya tarik dari sekitar untuk bisa mendukung kita mewujudkan majalah?

-          Kendalah umumnya pada SDM dan SUMBER DANA

 

Solusinya:

Niat yang kuat

pantang menyerah

komitmen

doa

Agar berdaya tarik, jadikan majalah kita sbebagai magnet. Beritanya bergizi, akurat dan dibutuhkan pembaca

Demikian semoga bermanfaat dan menjadi acuan bilamana akan merencanakan membuat majalah sekolah.

Salam Literasi,

Banjarnegara, 1 Februari 2023

Share:

4 comments:

Definition List

Unordered List

Support