Senin, 30 Januari 2023

KIAT MENULIS CERITA FIKSI

  KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GELOMBANG 28 (PERTEMUAN KE-10)



Hari/tanggal                : Senin, 30  Januari 2023

Tema                           : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber                 : Sudomo, S.Pt.

Moderator                   : Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.

Di hari ke-10 kelas virtual menulis ini akan membahas tema “Kiat Menulis Cerita Fiksi”, dengan narasumber hebat Bapak Sudomo, S.Pd. yang biasa dipanggil “Mazmo” dan dimoderatori oleh Bapak Bambang Purwanto, S.Kom.,Gr., panggilan akrabnya “Mr.Bams”.

Seperti biasa Mr. Bams selaku moderator menyampaikan salam dan sapa kepada peserta via group WhatsApp, serta tidak lupa memperkenalkan narasumber “Mazmo” untuk disimak melalui link https://s.id/ProfilSudomoSPt

Beliau adalah Guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Penulis Buku 'Di Penghujung Pelukan (Mediakita), 'Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok!' (Funtastic MnC Gramedia), 'Tim Pencari Pesawat Sederhana' (Penerbit ANDI).

Pada paparannya, Mazmo menyampaikan bahwa akan menggunakan Alur MERDEKA untuk memberi pemahaman tema “Kiat Menulis Cerita Fiksi” ini lain daripada narasumber yang sebelumnya. Tahapan pada Alur MERDEKA: Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.

1.      Tahap Mulai Dari Diri.

Bapak ibu peserta diminta untuk berbagi tentang pengalaman dalam menulis cerita fiksi, dengan mengirimkan cerita singkat terkait pengalamannya yang pernah dialami dan dihadapi saat menulis cerita fiksi, atau pengalaman telah menerbitkan buku fiksi.

Setelah menanggapi cerita fiksi yang dikirimkan dari peserta, kemudian beliau menyampaikan bahwa sebagai penulis pemula hal yang penting dilakukan untuk memulai menulis adalah cerita atau pengalaman nyata sendiri. Dan pesan lainnya adalah harus terus menulis serta membaca karya fiksi orang lain untuk memperkaya pemahaman dan keterampilan. Salah satu tipsnya  menulis cerita fiksi adalah mengambil tema yang kita sukai dan kuasai.

 

2.      Tahap Eksplorasi Konsep

Pada alur ini, Bapak/Ibu peserta dipersilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah disiapkan dalam bentuk cerita pendek. Bapak/Ibu juga diharapkan membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Disilakan membaca di tautan  https://s.id/MateriSudomo. Judul “Aku Malas Belajar Menulis Fiksi”

Secara garis besarnya, materi cerpen ini berisi tentang alas an mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulsi cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsusr-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi. Dari sebuah cerpen, bisa menyisipkan materi cerita fiksi. Beberapa istilah yang perlu diperhatikan dalam menulis cerita fiksi:

  1.  fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn.Jika diperhatikan, kalimat itu memiliki makna yang  luas dan dalam.
  2. flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
  3. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.Premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi

 

3.     Tahap Ruang Kolaborasi. Pada alur ini diberikan beberapa kalimat untuk dilanjutkan oleh peserta menjadi satu paragraph dalam sebuat resume.

Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Jantungku berdetak kencang. Kakiku terasa gemetar. Sulit aku langkahkan. Ada cahaya melintas. Aku semakin takut dalam kesendirianku ini. Aku terisak dalam doa yang kupanjatkan. Namun aku penasaran. Kucoba melangkahkan kakiku menuju ke sana. Rasa kangen yang begitu nyata dengan asa dan harap. Kupeluk erat anakku. Sayangnya semua itu hanyalan ilusi semata. Anakku Fatturahman sudah ada jauh di sana, jauh dan jauh dari rengkuhanku.”

 

4.    Tahap Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini disilakan peserta menuliskan lima tema yang paling disuka dan dikuasai, dengan menuliskannya di notes HP atau docs atau dimana saja.  Bisa ditambahkan pada saat membuat resume setelah ini. Tidak diperkenankan hanya mengingatnya dalam pikiran saja.

Saya sebenarnya suka dengan kisah nyata di keluargaku, namun saya ragu untuk menuliskannya.

5.  Tahap Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini diberi kesempatan peserta untuk bertanya secara langsung terkait materi yang menyangkut hal-hal yang belum dipahami dan atau ingin diperdalam lagi.

Beberapa pertanyaan yang dirangkum sebagai berikut:

P: Bagaimana cara membuat outline?

N: Berikut penjelasan terkait membuat outline:

§  Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

§  Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

§  Membuat premis sesuai tema

§  Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

§  Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

§  Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

§  Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

P: Bagaimana kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi?

N: 1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.

P: Bagaimana kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi?

 N: menentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan dan memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak /klimaks, Penyelesaian/ending


P: Apakah sebuah kisah nyata boleh difiksikan dan bagaimana prosesnya?

N: Bisa. Prosesnya sama seperti menulis fiksi pada umumnya. Kisah nyata hanya dijadikan sebagai ide dasar saja. Pengembangan dilakukan dengan menambah bumbu misalnya konflik, tantangan tokoh, dll.

 

P: 1. Bagaimana menulis fiksi berangkat dari kisah nyata yang apik?

2.  Bagaimana bisa membuat masing2 tokoh punya karakter yang kuat?

3.  Bagaimana menerapkan POV 1 tanpa ego kita muncul disana?

N: 1. Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll;

2. Memberikan penjelasan selangkah demi selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell. Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku

3. Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh.

 

P: Apa syarat atau ketentuan Premis?

N: Syarat premis memenuhi unsur-unsur, yaitu tokoh, tujuan tokoh, tantangan, dan resolusi; Premis adalah garis besar cerita yang akan tulis.


6. Tahap Koneksi Antarmateri

Pada alur ini, narsum menyampaikan kesimpulan dari materi belajar :Kiat Menulis Cerita Fiksi”. Dengan mempelajari materi ini tentunya menjadi paham bagaimana menulis cerita fiksi dan mendapatkan gambaran lebih detail dari narasumber.

7. Tahap Aksi Nyata

Pada tahap alur belajar ini, diminta peserta menerapkan materi dalam bentuk aksi nyata “menulis” atau dalam bentuk resum hasil belajar. Peserta diminta untuk membuat resum di blognya masing-masing. Bentuknya bebas.

 

Dan di akhir paparannya, narasumber menyampaikan bahwasannya materi dapat disimak lebih lanjut dan chanel youtube Mazmo yang lebih lengkap dapat belajar lagi di link https://yputube.be/dXX9RWxT_u8

 

Salam Literasi,

Banjarnegara, 30 Januari 2023

 

 

 



Share:

Minggu, 29 Januari 2023

MENULIS ITU MUDAH??

 KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GELOMBANG 28 (PERTEMUAN KE-9)


RESUME KE-9 KBMN PGRI GELOMBANG KE-28

Hari/tanggal                : Jumat, 27  Januari 2023

Tema                           : Menulis Itu Mudah

Narasumber                 : Prof. Ngainun Naim

Moderator                   : Leli Suryani, S.Pd.SD.

Kelas Belajar Menulis Nasional Hari Ke-9 kali ini bersama narasumber hebat yang selalu mencurahkan ilmu-ilmu pencerahan dan seorang kyai. Beliau adalah Bapak Prof. Ngainun Naim, salah satu dosen, ilmuwan dari Perguruan Tinggi Negeri. Tema yang akan dibahas sangat menarik “Menulis itu Mudah (Writing is Easy), dengan moderatornya Ibu Lely Suryani seorang penggiat literasi dari Kabupaten Banjarnegara.  Acara dibuka dengan salam dan sapa serta doa sebagai pembuka KBMN secara virtual via Whatsapp. Ibu Lely mengajak peserta untuk komitmen dan konsisten menulis yang harus dipegang teguh oleh penulis jika ingin ada perubahan pada dirinya, ke arah yang positf. Pengalaman bu Lely pernah menjadi editor buku Omjay dan sudah puluhan buku terbit.

 

WRITING IS EASY?? Apakah menulis itu mudah? Menurut Prof. Ngainun Naim tidak akan menjelaskan bahwa menulis itu mudah atau sulit. Beliau mengajak peserta untuk bisa dengan satu cara yaitu menulis. Jadi mudah atau sulitnya akan bisa dirasakan Ketika sudah mempraktekkannya dengan menulis. Apa yang ditulis? Menurut beliau adalah tulisan yang sederhana. Seperti contoh tulisan beliau  pada saat bulan Ramadhan yang berkisah tentang suasana ramadhan di ALun-Alun Trenggalek, dapat dibaca pada alamat : https://ngainun-naim.blogspot.com/2016/06/suatu-sore-di-bulan-ramadhan.html

Kemudian dicontohkan lagi tulisan beliau tentang kisah pertemuannya dengan seorang sahabat yang sebelumnya hanya dikenal di WA, ini dia kisahnya dapat dibaca pada alamat :  https://www.spirit-literasi.id/2022/12/dari-wa-ke-dunia-nyata.html.

Berikut beberapa tips menulis itu mudah menurut Prof. Ngainun Naim

  • Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami

Bahwa pengalaman hidup sehari-hari merupakan sumber tulisan yang subur yang akan memudahkan kita membuat tulisan karena menceritakan apa yang dialami secara langsung. Jadi tinggal memilih aspek mana yang akan diceritakan. Apa yang dialami sehari-hari, tulislah  jangan takut salah atau jelek. “Takutlah jika tidak menulis”, kata beliau.

  • .      Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit. 

Ini Akan menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Keluarkan saja apa yang ada dalam pikirannya secara bebas, tulislah dan terus menulis. Ketika selesia menulis atau mungkin sudah tidak ada lagi yang ditulis kehabisan ide, maka tinggalkan dulu. Berhentilah menulis, dan simpan tulisan di computer.  Jangan dibaca dulu.

  • .      Cari suasana psikologis yang berbeda.

Istilahnya diendapka dulu. Saat berbeda, misalnya nulisnya pagi maka saat sore baru dibaca, dicermati kalimat demi kalimat, tambahkan ide yang ad ajika memang perlu ditambah sebelum mengunggahnya ke Blog atau Kompasiana. Bisa dibaca Kembali satu atau dua kali. Jadi prinsipnya minimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan karena tulisan itu  jejak kita.

  • .      Menulis tentang perjalanan

Ketika kita mengadakan perjalanan ke mana saja, sangat mudah untuk menuliskan apa-apa yang kita lakukan, karena kita mengalaminya dan mudah untuk dituangkan dalam tulisan kita. Jadi pengalaman kita menjadi bahan tulisan yang sangat menarik sebagai bagian dari cerita kehidupan nyata sehari-hari. Tulisan Prof. saat mengunjungi Kupan sebelum pandemic. https://ngainun-naim.blogspot.com/2020/02/senja-di-pantai-warna-oesapa.html.

  • .      Menulis Menjadi mudah kuncinya “menulis secara ngemil”

Tulislah sedikit demi sedikit, setiap hari menulis beberapa tulisan tidak perlu banyak tapi perlu ditargetkan missal 3-5 paragraf. Misal untuk artikel, jurnal ditarget 1 paragraf setiap hari, diusahakan dan diperjuangkan harus dilaksanakan.  Beriktu contoh tulisan Prof. Ngainun 

https://www.spirit-literasi.id/2022/04/jejak-dari-bukittinggi-dari-ngarai.html

Itulah beberapa tips “Menulis itu Mudah yang sudah dipaparkan di atas menjadi pedoman bagi penulis untuk menjadi penulis hebat secara bertahap butuh proses berlatih menulis dan menulis.

Dilanjutkan sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan peserta berikut ini:

P: Bagaimana cara memunculkan ide supaya bisa menulis dengan sudut pandang yang berbeda, intinya punya kesan yg lebih bermakna?

Prof.: Banyak membaca. Banyak berlatih. Terus menulis. Hanya itu cara yang saya praktikkan. Tidak ada yang instan

P: Apakah metode  menulis mengemil ini efektif prof , terutama bagi kami yg pemula

Prof.: Metode itu alat. NGEMIL itu metode. Efektif atau tidak itu ya tergantung kita yang menerapkan. Kalau untuk saya dan beberapa penulis, cukup efektif. Bisa 

P: Bagaimana cara untuk mempertahankan ide? Supaya tidak lupa

Prof.: Segera eksekusi. Manfaat jeda waktu. Jaga semangat. Yakinlah bahwa menulis itu memberikan barakah hidup.

Untuk memperkaya ilmu menulisnya baik tulisan sederhana, artikel, jurnal dan lain-lain karya Prof. Ngainun Naim, silahkan dikunjungi alamat link di bawah ini. Semoga bermanfaat.

https://scholar.google.co.id/

https://www.mendeley.com/

https://www.academia.edu/

https://www.spirit-literasi.id/2022/11/strategi-menulis-tentang-perjalanan.html.

https://www.spirit-literasi.id/2022/09/slot-dan-waktu-terbit.html.

https://www.spirit-literasi.id/2022/09/kunjungi-jurnal-tujuan.html.

https://www.spirit-literasi.id/2022/09/penyebab-penolakan-artikel-jurnal.html.

https://www.spirit-literasi.id/2022/09/dari-lima-belas-menit-hingga-lima-belas.html.

https://www.spirit-literasi.id/2022/12/surabaya-sunan-bungkul-dan-jejak-ilmiah.html. 

https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/08/empat-keunikan-shalat-jumat-di-masjid.html.

 

Demikian paparan Tema “Menulis itu Mudah”, Writing is Easy”. Semoga bermanfaan. Mari praktik menulis, Teori menulis itu mudah. Apa betul mudah? Mari menulis….

Salam Literasi!

Banjarnegara, 27 Januari 2023

Share:

Jumat, 27 Januari 2023

DEDI DWIGATAMA: KOMITMEN MENULIS DI BLOG

 KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GELOMBANG 28 (PERTEMUAN KE-8)


RESUME KE-8 KBMN PGRI GELOMBANG KE-28

Hari/tanggal                : Rabu, 25  Januari 2023

Tema                           : Komitmen Menulis Di Blog

Narasumber                 : Drs. DEDI DWITAGAMA, M.Si.

Moderator                   : SIGID PN, SH.


Sampailah pada hari ke-8 kelas virtual menulis KBMN PGRI gelombang 28 dengan moda daring yang berbeda, yaitu via Zoom dengan narasumber hebat Bapak Drs. DEDI DWITAGAMA, M.Si dengan moderator Bapak Sigid PN, S.H..Tema yang diangkat pada kelas malam ini adalah KOMITMEN MENULIS DI BLOG. Melalui kelas virtual “zoom” ini dapat komunikasi secara langsung baik narsum dengan peserta dan atau antarpeserta. Bapak Dedi Dwigatama adalah seorang pendidik, trainer, penulis hebat, motivator, dan penulis blog yang sukses.  Untuk bisa mengetahui profil lengkapnya dapat dilihat di laman blognya https://dedidwitagama.wordpress.com/my-cv/

 Sebagai pengantar materinya, beliau menayangkan laman google tentang pencarian “sandal”, maka begitu ditulis akan muncul banyak sekali gambar. Namun ketika kita memasukan nama orang sehebat apa pun misalnya professor, doctor, guru, dokter dan lain-lain belum tentu bisa menampilkan gambar atau informasi dari nama orang tersebut. Apa alasannya?? Tentu karena tidak semua orang meninggalkan jejak digitalnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menuangkan atau menuliskan hal-hal sekecil apa pun di internet. Sekarang banyak media yang bisa dimanfaatkan untuk mempublish seperti blog, Instagram, youtube dll.

Menurut beliau lebih lanjut bahwa jumlah guru di Indonesia 3.31 juta guru, cuma sedikit guru yang hebat, bukan karena pintar, tapi aktivitasnya memanfaatkan internet. Banyak guru berprestasi, guru inti, guru penggerak, guru teladan mereka cuma dapat “label”nya dan bangga dengan “label’ itu. Kenapa?? “Faktor utamanya mereka adalah mayoritas. Beberapa alasannya antara lain:

  • 1.        Tidak produktif

Orang dikatakan produktif bilamana melakukan sesuatu yang mendatangkan hasil, memberi manfaat, menguntungkan). Apakah itu jadi buku, jadi blog, menjadi cuan dll. Kalau kita produktif berturut-turut kita akan menjadi hebat. Ketika kita mengerjakan sesuatu bidang secara kontinyu, berturut-turut di satu bidang, satu atau dua tahun kita akan menjadi ahli, menjadi sukses. Ketika kita ahli bukan kita yang mencari pekerjaan, tapi pekerjaan yang mencari kita. Bila sukses, bukan kita yang mencari sukses tapi sukses yang mencari kita.

  • 2.       Suka melakukan hal yang minimalis

Mayoritas guru di Indoneisa suka melakukan sesuatu yang minimalsi, berseragam yang penting bekerja, hadir tepat waktu, pulang tepat waktu itu sudah cukup. Jadi tidak banyak guru melakukan sesuatu di luar pekerjaannya sebagai guru. Tidak melakukan aktivitas lain di luar aktivitas harian sebagai guru. Padahal menurut pepatah “gajah mati meninggalkan gading, hariamau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama”.

  • 3.       Terlalu serius

Apakah kita terlalu serius bekerja sehingga tidak bisa melakukan hal lain kecuali bekerja jadi guru?yang penting berseragam, hadir tepat waktu, pulang tepat waktu?

  • 4.       Tak punya waktu buat sendiri

Tidak produktif, karena menganggap produktif sebagai guru ukurannya lengkap RPP, bahan ajar, analisis ulangan, dll. Padahal jaman sudah berubah, orang hebat bukan ukurannya itu. Jadi guru hebat ukurannya adalah produktif, karena produktif sesorang memiliki ide, visi, melakukan sesuatu secara efisien, melakukan pengembagnan diri. Ide tidak hanya berhenti di “ide”, tapi dituangkan dalam tulisan. 

v  Ingin jadi guru hebat??

Berikut TIPS untuk menjadi guru hebat antara lain:

·         Produktif

Produktivitas seseorang terjadi jika dia punya visi, ide, pengembangan diri, mempunyai motivasi. Tidak sekedar berhenti pada ide tetapi dilakukan. Tulislah…

·         Percaya diri

Ketika kita produktif maka akan tumbuh percaya diri. Dan jika kita mempunyai sekolah atau kelas yang bagus akan bisa dikenang ketika kita posting di media social seperti blog dan kita ceritakan kelebihan sekolah atau kelas atau kejadian tertentu. Hal itu yang akan bisa di lihat oleh murid-murid dan akan terkenang sepanjang waktu. Setiap perubahan akan dapat dikenang.

·         Menjadi penulis

Bahwa menjadi penulis buku adalah sarana untuk mengabadikan kejadian yang kita alami, perasaan yang sedang melanda di suatu saat, atau bahkan karya monumenal kita.

Namun saat ini buku saja tidak cukup, orang lebih dekat dengan HP ketimbang dengan buku. Kita bisa mengabadikan momentum yang monumental  dalam bentuk tulisan di Blog, infografis yang disertai captian di SOSMED, dan video di youtube atau lainnya.

Dengan kita menulis di blog, SOSMED, membuat konten di youtube pada saatnya nanti, ketika hal itu dilaksanakan secara konsisten maka akan mendapatkan penghasilan. Walaupun hal itu dilakukan bukan itu tujuan kita menulis atau membuat konten.

Mulailah dari bercerita tentang kejadian di kelas atau di lingkungan sekitar di  hari itu. Ambil foto dokumentasi dan ceritakanlah posting di internet maka kita sudah meninggalkan jejak di internet, kita bisa membacanya di kesempatan lain  waktu lainnya, dann  orang lain juga bisa membacanya kapan saja.

Jika kita ingin jadi Blogger, berikut tips menulis di BLOG seperti apa yang disampaikan narasumber “Bapak D Drs. DEDI DWITAGAMA, M.Si, antara lain :

·         Tentukan tujuan atau genre blog

Menentukan tujuan akan membuat kita fokus dalam menulis, tetapi misal kita masih bingung menentukan jenis blog maka kita bebas menulis apa saja yang ada dalam pikiran kita.

·         Buatlah outline pada permulaan

Tulislah ide-ide gagasan yang akan dibuat  pada awal membuat postingan, lama kelaman outline tidak kita perlukan lagi.

·         Mulai menulis

Memulai dengan menulis tulisan pendek kemudian diupload, tidak perlu berlama-lama mengedit. Langsung publish biarkan komentar pembaca nanti kita tampung.

·         Ikut komunitas menulis

Sekarang telah banyak Komunitas Blogger yang bisa diikuti, kunjungi, baca, dan komentari tulisan orang lain dari sanalah ide-ide  akan muncul kemudian.

·         Fokus perjalanan karier

Mulailah dari sesuatu yang paling bisa kita lakukan, lakukan dengan konsisten, misalkan menulis di Blog, menulis buku, menggunakan sosmed. Karena perkembangan sosmed itu  yang sangat cepat perkembangannya, ketika sekarang orang banyak menggunakan Instagram atau pun Tiktok, maka kitapun harus berusaha untuk masuk di dalamnya dan bergabung.

 

“Mulailah hari-harimu dengan bersyukur dan menulislah.”

“Hidup yang bernilai adalah ketika dalam setiap kesempatan yang ada, kita bisa mendedikasikan diri, untuk selalu melakukan yang terbaik, bagi diri sendiri dan bagi orang lain”,

“Tak ada keringat yang percuma”

(Drs. DEDI DWITAGAMA, M.Si)

 

Salam Literasi,

Banjarnegara, 25 Januari 2023


Share:

Selasa, 24 Januari 2023

Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia

 

Pengertian Agrikultur Berdasarkan para Ahli

  • Van Aaresten

Beliau adalah ahli pada bidang pertanian yang mengatakan bahwa pengertian agrikultur adalah salah satu kegiatan manusia untuk mampu menghasilkan sesuatu dari berbagai jenis tumbuhan dan juga hewan peternakan.

  • Mosher

Mosher adalah salah seorang spesialis dalam bidang pengengambangan pertanian yang berpendapat bahwa pengertian agrikulitur adalah suatu upaya dalam memproduksi secara khas dalam hal memproses pengolahan tumbuhan dan juga hewan ternak.


Sektor-Sektor Agrikultur

Pada dasarnya, ilmu agrikultur hanya mencakup lima sektor saja secara umum, yang di dalamnya berisi sektor tanaman pangan, kehutanan, perkebunan, peternakan, serta perikanan. Berikut ini adalah penjelasan dari kelima sektor tersebut:

1. Tanaman Pangan

Padi adalah salah satu sektor tanaman yang termasuk dalam bidang agrikultur. Pada adalah salah satu produk tanaman yang dengan hasil panen paling mendominasi di Indonesia. Selain padi, tanaman pangan lainnya yang besar juga adalah ubi, jagung, sayuran, buah-buahan, dll.

2. Perkebunan

Salah satu sektor yang paling banyak mengalami pertumbuhan konsisten daripada sektor lainnya adalah sektor perkebunan yang mana areal perkebunan selalu dan hasil produksi selalu hampir berbanding lurus antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk di Indonesia sendiri, sektor perkebunan ini mencakup komoditi ekspor, seperti kelapa sawit, coklat, karet, teh, dan juga kelapa.

3. Kehutanan

Salah satu hasil dari sektor kehutanan adalah kayu. Produk dari kayu di negara Indonesia ini mengikuti arus regulasi dari berbagai pihak terkait, seperti kementrian lingkungan hidup dan kehutanan. Karena, jika produksi kayu di Indonesia tidak dikendalikan secara sempurna atau sembarangan, maka dampaknya adalah punahnya kelestarian alam di Indonesia.

4. Peternakan

Peternakan merupakan sektor agrikultur yang menjadi salah satu usaha kecil yang banyak dilakukan oleh masyarakat.

Untuk di Indonesia sendiri, peternakan dibedakan menjadi dua berdasarkan ukurannya, yaitu peternakan sapi,kuda, kerbau dan uyang sebagai peternakan besar, serta peternakan kecil yang mencakup ayam, bebek, angsa, burung, dan jenis unggas lain. Hasilnya bisa berbentuk daging, susu, dan telur.

5. Perikanan

Seperti yang kita sudah ketahui bersama, bahwa Indonesia adalah salah satu negara maritim dengan luas perairan mencapai 3,25 juta km2. Nah, salah satu sektor agrikultur yang memiliki peranan penting dalam struktur sosial dan ekonomi di Indonesia adalah perikanan.

Selain itu, ikan juga bisa dijadikan sebagai objek komoditas ekspor. Produk lainnya yang termasuk di dalamnya juga adalah udang, rumput laut, mutiara, dll.

Walaupun beberapa sektor dalam agrikultur masih terpecah-pecah, namun hektar tanaman pangan masih menjadi fokus utama pemerintah untuk saat ini dalam hal menghasilkan dan meningkatkan hasil pangan, karena walaupun Indonesia adalah negara penghasil padi terbesar, nyatanya Indonesia masih mengandalkan impor beras dari negara lain.

Produk-Produk Agrikultur

Berdasarkan pengertian agrikultur yang sudah bersama kita bahas, maka beberapa produk agrikultur adalah berupa:

  • Tanaman pangan yang mencakup padi, jagung, singkong, kentang, ubi jalar, sayur-sayuran, buah-buahan, dan seluruh produk olahan dari tanaman pangan.
  • Perkebunan yang mencakup teh, coklat, kopi, karet, kelapa, sawit, tebu, dan seluruh produk olahan dari perkebunan.
  • Kehutanan yang mencakup kayu, gaharu, gondorukem, madu, rotan, dan seluruh produk olahan dari hutan.
  • Peternakan yang mencakup daging, susu, telur, bulu hewan ternak, dan seluruh produk olahan dari peternakan.
  • Perikanan; ikan, udang, kerang, rumput laut, mutiara, dan semua produk olahan hasil perikanan.

Jenis Agrikultur

Seluruh kelas agrikultur bisa dikategorikan dengan memperhitungkan kriteria analisis yang beragam, yaitu:

Menurut volume produksi:

  • Agrikultur subsistence. Tujuan dari pelaksanaannya adalah demi memperoleh tingkat produksi yang rendah yang mencukupi seluruh kebutuhan pangan komunitas menengah ke bawah agar tidak menghasilkan kerusakan atau kerugian.
  • Agrikultur Industri. Agrikultur Industri sendiri adalah produk makanan dalam jumlah besar dari tanah yang khas dari negara industri dan berkembang. Tujuannya adalah untuk bisa menjamin tingkat kepuasan dan juga keburukan serta mengkomersilkan nilai surplus.

Karena pentingnya air dalam produksi:

  • Irigasi adalah jenis pertanian yang sistem di dalamnya disediakan oleh petani dengan menggunakan metode alami maupun buatan.
  • Kelembaban adalah suatu hal yang dibutuhkan untuk produksi yang disediakan oleh hujan dan tanah tanpa adanya peran dari para petani.

Menurut alat produksi yang digunakan dan kinerjanya:

  • Pertanian Ekstensif. Pertanian ekstensif ini dilakukan untuk memelihara tanah yang sebagian besar lahannya digunakan untuk meningkatkan tingkat produksi.
  • Pertanian intensif. Pertanian jenis ini dilakukan pada ruang lahan yang skalanya lebih kecil karena dinilai berbahaya untuk lingkungan dan biasanya dilakukan oleh berbagai negara industri.

Menurut teknik yang digunakan dan tujuannya:

  • Pertanian Industri. Bentuk produk digunakan untuk mendapatkan pangan dalam jumlah total yang sanga benak untuk tujuan komerisal.
  • Pertanian ekologis. Pertanian jenis ini dilakukan dengan memprioritaskan lingkungan dan juga pemeliharaan tanah dengan memanfaatkan metode dan juga teknologi yang dinilai tepat.
  • Pertanian Tradisional. Bentuk pertanian ini menggunakan teknik dan prosedur asli yang berasal dari wilayah tertentu untuk memperpanjang waktu dan juga membentuk bagian dari budaya di tempat itu sendiri.

Produk Andalan Agrikultur Indonesia

  • Sawit

Tepat pada bulan Januari hingga bulan Juli 2019, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI melaporkan bahwa pencatatan ekspor yang diperoleh dari minyak sawit dan turunannya mencapai 6,% pertahun yang sebagian besarnya berada di Sumatera dan Kalimantan.

  • Karet

Karet adalah bahan elastis yang menjadi komoditas dari perkebunan yang diperoleh dan digunakan sebagai bahan produk dan juga peralatan dunia seperti mainan anak-anak, rumah tangga, hingga otomotif.

  • Kacang Mete

Nilai ekspor yang dihasilkan dari kacang mete di Indonesia tercatat pernah menyentuh angka 51,6 juta dolar Amerika. Kacang mete ini diperoleh dari biji jambu monyet yang terdapat di Indonesia.

  • Kelapa

Salah satu produk hasil dari buah kelapa adalah Kopra. Jadi, kopra adalah sebutan untuk daging kelapa yang dikeringkan dan menjadi produk turunan dari kelapa, karena menjadi bahan baku utama dari pembuatan minyak dan turunannya.

Indonesia sendiri menjadi negara penghasil kelapa paling besar di dunia dengan nilai total produksi hingga 18 juta ton per tahun. Di tahun 2017, produk turunan dari buah kelapa sendiri menyentuh jumlah ekspor hingga 1.036.438 ton dan 1.438.001 ton di tahun 2018.

  • Tembakau

Tembakau adalah salah satu produk komoditas pertanian musiman dan bukan bagian dari komoditas pangan, tapi komoditas perkebunan. Produk di dikonsumsi sebagai pengisi waktu saat luang dan juga sebagai bahan rekreasi untuk dijadikan bahan baku cerutu atau rokok.

Di Indonesia sendiri, nilai ekspor yang dihasilkan dari tembakau pada tahun 2017 adalah menyentuh angka 287.962 ton dan meningkat menjadi 230.696 ton pada tahun 2018.


Penutup

Demikianlah penjelasan tentang pengertian agrikultur, berbagai sektor yang ada di dalamnya, dan juga berbagai produk agrikultur yang ada di Indonesia. Pemahaman ini sangat penting untuk Anda perhatikan, terlebih lagi jika Anda berniat untuk membuka usaha pada bidang agrikultur.

Namun, dalam membuka usaha pada bidang ini tentunya Anda membutuhkan modal yang tidak sedikit, dan dalam proses perjalanannya Anda harus melakukan perhitungan yang matang terkait laba atau rugi yang Anda dapatkan. Nah, untuk memudahkan Anda dalam melakukan perhitungan tersebut, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi dari Accurate Online.

Share:

BAGAIMANA CARA MENGATASI WRITER'S BLOCK??

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GELOMBANG 28 (PERTEMUAN KE-7)


RESUME KE-7 KBMN PGRI GELOMBANG KE-28

Hari/tanggal                : Senin, 23 Januari 2023

Tema                           : Mengatasi Writer's Block

Narasumber                 : Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.

Moderator                   : Raliyanti, S.Sos., M.Pd.

“Membaca lah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.

Banyak membaca akan membuat anda keliling dunia. Banyak ilmu dan pengetahuan anda dapatkan. Banyak pengalaman orang lain bisa anda tiru dan kemudian anda amalkan dalam kehidupan sehari-hari.”

Pesan Omjay sebelum acara KBMN hari ke-7 dimulai, menjadi suntikan virus positif bagi peserta KBMN Gelombang ke-28 ini. Luar biasa…

Kelas Belajar virtual kali ini membahas  tema “Writer’s Block” dengan narasumber yang sangat inspiratif, beliau adalah Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr. dan dimoderatori oleh ibu Raliyanti, S.Sos., M.Pd.

Dari tema yang akan dibahas, tentunya baru mendengar istilah baru, ap aitu writer’s block?? Bagaimana solusinya? Mungkin banyak dialami oleh penulis pemula seperti saya??? Mau tau solusinya?? Simak pemaparan materi malam ini.

Sebagai acara pengantar kegiatan kelas menulis ini dibuka oleh ibu moderator, Ibu Raliyanti dengan salam, sapa hangat, dan tidak lupa dengan menyelipkan kata-kata penyemangat termasuk puisi indah  yang sangat menggelitik.

Masih terasa euforia pertemuan sebelumnya

Tantangan menulis dr prof Eko yang menggoda

Semoga buku bisa terwujud nyata

Tanpa ada Writer's Block yang melanda

Sebait puisi sebagai pembuka sebelum mempersilakan narasumber hebat untuk membersamai para peserta KBMN yang luar biasa semangatnya.

Lebih lanjut ibu moderator mengajak berdoa, bermunajat kepada Allah SWT  agar ilmu yang didapat malam hari ini bermanfaat dan berkah utk kita semua. Dan untuk gambaran acara 1 hingga 2 jam ke depan, disampaikan rundown acaranya sebagai berikut:

1. Pembukaan

2. Paparan Materi

3. Tanya Jawab

4. Penutup

Tidak lupa Ibu Raliyanti memperkenalkan dirinya dan menyampaikan sukses beliau dengan menekuni dunia menulis yang telah menjadikannya seperti sekarang karena mengawali dari KBMN bersama pak Dail, yang akhirnya sudah menerbitkan puluhan buku-buku karyanya.

Bahwa beliau rutin mengikuti kegiatan, mensupport diri utk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat (menyemangati diri sendiri) kemudian akhirnya  dinyatakan lulus karena  jumlah  resumenya sesuai kategori dan berhasil memiliki buku karya sendiri.

Buku pertamanya berjudul "Wujudkan Mimpi Terbitkan Buku" kemudian di tahun berikutnya lahir buku solo yang kedua dengan judul "Guru di Era Digital". Selain itu, ada 17 judul buku antologi yg dimiliki baik fiksi mau pun nonfiksi.

Selanjutnya, bu Rally panggilan akrabnya menyapa ibu narasumber, Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr., seorang guru berprestasi dan sangat menginspirasi. Salam dan sapa untuk ibu narasumber yang akan memberikan solusi bagaimana mengatasi “writer’s block”. Setelah dipersilakan, ibu Ditta memberi salam dan sapa juga kepada peserta hebat di group WA. Beliau akan berbagi tentang pengalaman menulisnya  berkaitan dengan tema writer’s block.

Ibu Ditta menyampaikan tentang akun kompasiana yang dimilikinya,  https://www.kompasiana.com/ditta13718, akun blognya

Blogspot Ditta https://dittawidyautami.blogspot.com

Sekaligus beliua memperkenalkan dirinya. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa siapa pun yang ingin menjadi penulis andal, maka harus siap dengan prosesnya. Bahwa tak bisa instan, diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko.  dan lain-lain. Beliau sudah senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD). Senang menulis sejak di sekolah dasar (dalam buku diary). Lalu di tingkat SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman. Atas arahan guru Bahasa Inggrisnya, juga menulis diary dalam bahasa Inggris. Ketika SMA, beliau masih tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membaca diary-nya sempat berkomentar bahwa tulisannya sudah seperti novel. Menurutnya bahwa anak remaja, banyak emosi yang dituangkan dalam catatan Ditta remaja. Namun belakangan, menjadi tahu bahwa menulis apa pun yang dirasakan bisa menjadi self healing yang baik.

Menurutnya, bahwa saat ini, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi dsb. Tentang saran psikolog untuk menulis dalam rangka mengatasi depresi itu didengar dari salah satu temannya  yang memiliki anak dengan keterbatasan sosial, artinya dia selalu merasa dirinya tak berarti, akhirnya sang ibu membawanya ke psikolog dan disarankan untuk menulis.

Lanjut cerita beliau, rupanya kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat. Misalnya ketika kuliah, pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekannya dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan. Dan alhamdulillah meraih posisi kedua.

Di saat kuliah juga, beliau menulis proposal bersama teman-teman dan berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar. Masya Allah…

Namun kebiasaan menulis sempat terhenti pada saat beliau masuk dunia kerja karena kesibukan mengajar di boarding school. Kemudian kembali aktif setelah mengikuti kelas menulis Angkatan 7 “Saya sangat bersyukur, karena berawal dari arahan untuk membuat resume, saya kemudian kembali aktif menulis di blog. Bahkan berkesempatan menulis bersama Prof. Eko. Alhamdulillah menjadi 1 di antara 9 orang (angkatan pertama tantangan Prof. Eko) yang bukunya terbit di penerbit mayor”.

Menurut beliau bahwa menulis memiliki banyak manfaat (disadari/tidak). Ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya.

·         Apa itu writer’s block? Dan apa kaitannya dengan kisah Ibu Ditta itu ?

Sebagaimana dalam kisah di awal, ada tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume. Bahwa menulis artinya luas, bisa menulis dengan  tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume, dan sebagainya. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dan lain-lain.

·         Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block??

Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya. Menurutnya, WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya.

Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak.

 

Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan? Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya.

·         Hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan seseorang terjangkit virus Writer’s Block alias WB?


Contohnya, ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.

Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB yang kedua dan ketiga.

Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Endingnya, terserang WB???

Terakhir yang bisa menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis.

Apa masalahnya dengan perfeksionis?? Bila terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum.

Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.

Nah, jadi tidak usah  khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masiiih banyak kekhawatiran lainnya, tuturnya

 

·          Bagaimana solusi Writer’s Block???

Menurut Ibu DItta, beberapa solusi yang bisa dilakukan  antara lain:

  1. Mencoba hal baru dalam menulis. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan sebelumnya pasti menyenangkan.
  2. Rehat sejenak dan lakukan hal yang disukai untuk refreshing.
  3. Membaca buku-buku ringan. Karena apa pun dan bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB.
  4. Tulislah segera ketika menemukan ide, dengan tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb. Karena tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai.

Dilanjutkan sesi tanya jawab. Berikut point-point rangkuman jawaban Ibu DItta.

  1. Mari kita ingat bersama bahwa menulis adalah kata kerja. Artinya harus dilakukan baru ia akan bermakna.
  2. Jangan jadikan jumlah pembaca sebagai patokan.
  3. Bukankah, satu tulisan yang bermanfaat atau menginspirasi bagi satu orang, akan lebih baik daripada tulisan yang dibaca banyak orang tapi mudah dilupakan?
  4. Bahwa setiap tulisan yang kita buat akan tetap bermanfaat walau hanya untuk satu orang.
  5. Untuk tipsnya "practice makes perfect" dan perbanyak membaca terkait dengan apa yang akan kita tulis.
  6. Senang menulis puisi, maka mari membaca karya karya sastrawan terkemuka.
  7. Bila senang cerpen, mari perbanyak baca cerpen yang berhasil dimuat di media massa atau karya cerpenis populer.
  8. Membacanya harus dinikmati, diresapi kata-katanya, kenali diksi yang digunakan, dsb. Ibarat makan kacang goreng lebih nikmat bila perlahan, bukan sekaligus 😁
  9. Jika ingin menulis karya ilmiah, ya mesti mau membaca jurnal.
  10. Seperti apa yang ditulis Prof. Ngainun, jika ingin menulis jurnal, setidaknya kita harus membaca beberapa volume dari jurnal yang kita targetkan.
  11. Jangan terlalu khawatir dengan penilaian orang lain, padahal sejatinya tak pernah ada manusia yang sempurna. Buku buku best seller pun ada edisi revisinya, kan?
  12. Dengan mengingat niat awal kita menulis. Mengingat kembali masa masa dimana kita menikmati proses menulis itu sendiri.

Di akhir paparannya, beliau membagikan tipsnya.


"It doesn't matter how brilliant is your brain. If u do not speak up, it would be zero."

Mari, tuangkan dan sampaikan ide ide kita, pemikiran pemikiran kita, perasaan perasaan kita agar menjadi lebih bermakna.

"Rahasia untuk maju adalah memulai. Rahasia untuk memulai adalah memecah tugas-tugas rumit Anda yang luar biasa menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dikelola, dan kemudian memulai dari yang pertama."


Salam Literasi!!

Banjarnegara, 23 Januari 2023


Share:

Definition List

Unordered List

Support